![]() |
Transaksi keuangan digital kini makin tumbuh di Indonesia. (foto : pixabay) |
MEDAN TOP - Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus
tumbuh tinggi di Indonesia. Sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan
preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan
akselerasi digital banking.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan pertumbuhan
tersebut dapat dilihat dari nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Januari
2021 sebesar Rp20,7 triliun, atau tumbuh 30,71 persen (yoy).
Ia menjelaskan, volume transaksi digital banking juga terus
meningkat, pada Januari 2021 tumbuh 39,65 persen (yoy) mencapai 475 juta
transaksi dan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 18,59 persen (yoy)
mencapai Rp 2.649,7 triliun.
“Bank Indonesia memprakirakan tren digitalisasi akan terus
berkembang pesat didorong pesatnya digitalisasi, inovasi dan perluasan
ekosistem baik secara spasial dan sektoral,” katanya dalam siaran pers yang
diterima di Jakarta, Jumat (19/2/2021).
Untuk itu, imbuhnya, Bank Indonesia terus memperkuat
kebijakan sistem pembayaran dalam rangka pengembangan ekosistem ekonomi dan
keuangan digital yang inklusif dan efisien, serta untuk mendorong penguatan
pemulihan ekonomi nasional.
Antara lain melalui perluasan akseptasi QRIS berbasis
komunitas dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional dan
pengembangan UMKM termasuk UMKM syariah. Pengembangan infrastruktur ritel SP
yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal untuk mendorong efisiensi dan
perluasan pasar keuangan serta elektronifikasi bantuan sosial dan transaksi
pemerintah.
"Untuk memperkuat penggunaan Rupiah sebagai
satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI, Bank Indonesia terus memperkuat
komunikasi kepada masyarakat dalam bentuk program Cinta Rupiah, Bangga Rupiah,
dan Paham Rupiah," pungkasnya. (RED04)