![]() |
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto: Istimewa) |
MEDAN TOP - Pemerintah segera melanjutkan program vaksinasi Covid-19 tahap kedua dan ketiga yang diperuntukkan bagi warga lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan pelaksanaannya akan selesai pada bulan Mei 2021.
Diketahui pada tahap pertama program vaksinasi diperuntukkan
bagi tenaga kesehatan dengan target sasaran sebanyak 1.468.764 orang dari total
sasaran berjumlah 181.554.464 orang.
"Nantinya pendataan daftar penerima vaksin menurut data yang dimiliki BPJS
Kesehatan, Dukcapil dan hasil koordinasi dari kementerian dan lembaga
terkait," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku
Adisasmito, Rabu (17/2/2021).
Untuk urutan penerima vaksinasi, pemerintah akan menimbang jumlah kasus dan
tingkat penularan, kesiapan kapasitas penyimpanan vaksin dan daerah yang telah
mencapai target cakupan vaksinasi tenaga kesehatan. Sejauh ini tidak ditemukan
kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) dalam program vaksinasi Covid-19.
“Pemerintah tidak akan memulai vaksinasi jika produk yang didistribusikan tidak
aman. Vaksin Covid-19 sendiri saat ini sudah mengantongi emergency use of
Authorization (EUA) dan sertifikat halal dari Majis Ulama Indonesia (MUI),”
terangnya.
Meski demikian, sebagai bentuk upaya antisipasi adanya KIPI, Pemerintah telah
membuat skema alur Kegiatan pelaporan dam pelacakan KIPI. Dengan menetapkan
kontak person dari setiap fasilitas kesehatan sebagai pusat informasi bagi para
penerima vaksin. Jika terdapat kejadian, fasilitas kesehatan akan segera
menindaklanjuti dengan melakukan penanganan untuk yang bersifat ringan
hingga sedang.
“Dan untuk kejadian yang bersifat serius akan dilaporkan berjenjang ke atas
kepada instansi kesehatan pada wilayah administratif di atasnya serta
dilaporkan kepada serta Komite Ahli Indonesia yang terdiri dari pokja,
atau lomda atau Komnas PP KIPI. Masyarakat juga dapat melihat format
investigasi serta panduan penggunaan web keamanan dan vaksin di lampiran juknis
Covid-19," beber Wiku. (RED03)