![]() |
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: Istimewa) |
MEDAN TOP - Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan agar masyarakat yang
sudah divaksinasi agar tidak mengunggah data sertifikat bukti telah divaksin ke
media sosial. Termasuk juga tidak dianjurkan untuk membagikan data sertifikat
bukti tersebut kepada pihak lain.
“Hal ini untuk menjaga keamanan data pribadi masyarakat yang
menerima vaksin tersebut,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof
Wiku Adisasmito, Rabu (24/3/2021).
Menurut Wiku di dalam sertifikat bukti tersebut terdapat
data pribadi dalam bentuk QR code yang dapat dipindai. Jika sertifikat
vaksinasi itu diposting di media sosial maka data tersebut rentan disalahgunakan
pihak tak bertanggung jawab.
"Penting untuk diketahui, di dalam sertifikat bukti
tersebut terdapat data pribadi dalam bentuk QR code yang dapat dipindai. Maka,
gunakan sertifikat tersebut sesuai kebutuhannya, karena tersebarnya data
pribadi dapat membawa resiko bagi kita," lanjutnya.
Dia menyatakan sejauh ini pemerintah belum menemukan adanya
efek samping atau Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang fatal dalam
program vaksinasi Covid-19.
"Bagi siapapun penerima vaksin yang mengalami efek
samping atau rasa sakit yang tidak wajar setelah melakukan vaksinasi, harap
segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat," terangnya.
Meski demikian, pemerintah mengajak masyarakat untuk
berperan aktif melaporkan, jika merasakan atau bahkan menemukan efek samping
setelah divaksinasi. Diketahui, Per 20 Maret 2021, masyarakat yang sudah
menerima vaksin sudah mencapai angka 5 juta orang.
“Dan peran serta aktif masyarakat dapat menjadi sumbangsih
masyarakat dalam mensukseskan monitoring KIPI yang dilakukan pemerintah pusat,
baik Komisi Nasional KIPI maupin Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).
Diketahui, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai
sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama, vaksinasi diprioritaskan untuk para
tenaga kesehatan. Saat ini, vaksinasi sudah menginjak tahap kedua yang menyasar
pada petugas pelayan publik dan lansia.
Ditargetkan vaksinasi dapat menjangkau 70 persen penduduk
Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa. Perkembangan penanganan pandemi Covid-19
di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang positif. Capaian baik ini terlihat
dari jumlah kasus aktif yang terus menurun dan angka kesembuhan yang
meningkat. (RED03)