![]() |
Remaja masjid saat dihadang oknum kepala desa. (Foto: Istimewa) |
MEDAN TOP - Video menunjukkan kegiatan bagi-bagi masker oleh sekelompok
orang diduga dibubarkan di Deliserdang Sumatera Utara, viral di media
sosial. Belakangan diketahui oknum yang membubarkan pembagian masker itu di
antaranya kepala desa setempat.
Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah remaja
membagikan masker di depan sebuah masjid. Namun saat membagikan masker, para
remaja itu didatangi sekelompok orang yang kemudian mempertanyakan kegiatan
mereka. Bahkan sekelompok orang itu juga mempertanyakan SK dari kegiatan remaja
masjid tersebut.
"Lembaganya, kalau dari kau, kau bawa nama kau sendiri
nggak masalah. SK kau mana, SK kau mana," kata seseorang yang mendatangi
para remaja itu.
Para remaja tersebut awalnya tak menggubris permintaan SK
tersebut. Mereka tetap membagikan masker. Namun terjadi keributan, para pria tersebut
berusaha memukul para remaja masjid. Para
remaja masjid pun mengaku heran sebab kegiatan mereka hanya membagikan masker
untuk membantu pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19.
"Kalau kami tak ada SK, salah kami bagikan
masker?" ucap salah satu remaja di dalam video.
Salah seorang remaja masjid, Bayu, mengatakan peristiwa itu
terjadi pada Minggu (21/3) pagi di Desa Lalang, Deli Serdang. Kegiatan yang
mereka lakukan itu merupakan pembagian masker kepada masyarakat untuk mencegah
penyebaran Corona atau COVID-19.
"Kita mulai itu jam 09.00 WIB. Nggak lama datang kepala
desa memarahi kita, mengusir kita. Bahkan disebutkan nya, 'ku tepuk kepala
kalian nanti satu-satu'," ucap Bayu.
Bayu mengatakan kedatangan kepala desa itu mempertanyakan
surat keputusan (SK) mereka sebagai remaja masjid. Meski dihalangi, Bayu
mengatakan pihaknya tetap membagikan masker.
"Kami tetap menjalankan kegiatan kami. Setelah itu
habis masker, dapat bantuan lagi, kita bagikan lagi. Nah di sini datang kepala
dusun I, Zulfan Andri Pranata. Dia juga melarang kami membagikan masker, tapi
kita tetap melakukan," ucapnya.
Bayu mengaku mendapatkan perlakukan kasar saat dihadang
membagikan masker itu. Dia juga mengaku heran, oknum kepala desa yang datang
tidak memakai masker saat membubarkan mereka.
"Kita juga heran, kita membantu peran pemerintah
menanggulangi masalah COVID seperti pembagian masker, tapi nyatanya aparat
pemerintahan desa sendiri datang tidak menggunakan masker," jelas Bayu.
(RED03)